Pabrik Toyota Paling Ramah Lingkungan

Jakarta, KompasOtomotif – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mendapatkan apresiasi terkait pengelolaan kegiatan usaha dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan mendapatkan penghargaan PROPER Hijau 

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang diluncurkan pemerintah sejak dua dekade yang lalu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran perusahaan dalam melakukan pengelolaan lingkungan.
 
“Penghargaan ini memberikan semangat lebih besar lagi kepada keluarga Toyota Indonesia untuk  menekankan aspek lingkungan atau environment concern dalam berbagai kegiatan produksi, termasuk meningkatkan optimalitas progam corporate social responsibility (CSR),” kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono dalam siaran persnya, Jumat (19/12/2014).

Predikat PROPER Hijau seperti yang diterima TMMIN diberikan kepada perusahaan yang kualitas manajemen pengelolaan lingkungannya dan hasilnya yang dilihat dari indikator tertentu telah melebihi standar yang ditentukan.

Menurut Warih, sebagai bagian pusat basis produksi global Toyota, aspek lingkungan hidup sudah menjadi keharusan bagi TMMIN agar produk yang dihasilkan bisa memenuhi standar kualitas dunia, baik dalam proses produksi maupun produk yang dihasilkan. 

“Komitmen Toyota dalam pengelolaan lingkungan diwujudkan dengan memenuhi persyaratan pemerintah, standar global serta internal di bidang lingkungan, mengembangkan proses manufaktur yang ramah lingkungan, penghematan energi melalui peningkatan efisiensi dan penggunaan sumber energi ramah lingkungan serta menerapkan aktivitas reduce, reuse dan recycle,” tutup Warih.

Related Posts:

Sensasi Nyaman dan Lincah Suzuki Address

Jakarta, KompasOtomotif – Setelah mencari kelebihan dan kekurangan Suzuki Address dalam keadaan diam, KompasOtomotif melanjutkan eksplorasi dengan tes jalan. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mempersilakan beberapa media otomotif nasional menggeber skutik andalan terbaru itu mengitari Jakarta beberapa waktu lalu.

Posisi duduk yang nyaman sudah KompasOtomotif temukan karena kombinasi dek luas, jok dan posisi setang. Saat pertama kali tuas gas diputar, mesin 113cc SOHC-nya cukup responsif. Karakter mesin langsung bisa terbaca, Suzuki ingin memberikan sensasi entakan di putaran bawah.

Kata Hariadi, Section Service Head 2W SIS, ada beberapa alasan Address lebih "galak". Salah satunya mempunyai injektor dengan enam lubang semprot, atau lebih banyak dua lubang jika dibandingkan Nex. Didukung kompresi 9,4:1 dan final gear yang dibuat sedemikian rupa hingga lebih enteng, torsi besar 9,1 Nm bisa diraih di 6.000 rpm.

Meski demikian, saat putaran mesin masuk ke putaran mesin tengah-atas, tenaga mulai terasa sebesar di putaran bawah, namun masih tergolong cukup mumpuni untuk kembali diajak ”lari”.

Lincah dan stabilSensasi yang langsung terasa adalah kelincahan. Sepeda motor ini terasa sangat mudah dikendalikan. Hal itu didapat karena sudut caster(jarak antara garis lurus dengan setang) 25 derajat, atau lebih pendek dibandingkan rata-rata skuter lain.

Kombinasi roda depan 80/90-14 dan roda belakang 90/90-14 terasa cukup pas untuk mengimbangi kelincahan itu. Suspensi teleskopik (depan) dan single shock (belakang) lembut khas Suzuki masih bisa dirasakan pada Address.

Menariknya, getaran mesin sangat minim terasa. Kembali Hariadi menjelaskan bahwa hal ini diperoleh karena mounting mesin berkode UK110 itu dibuat sedemikian rupa untuk meredam getaran. Ini membuat berkendara terasa nyaman, baik di jalan lurus maupun melibas tikungan.

Dengan segala kelebihan itu, SIS membidik Beat dan Mio (110) sebagai lawan. Sanggupkah punggawa baru sepeda motor Suzuki itu melawan?

Related Posts:

Pentingnya Sertifikat Internasional untuk Teknisi Penyelaras Ban

Jakarta, KompasOtomotif – Michelin dan 1 Station mengumumkan kesepakatan kerjasama untuk mencetak teknisi ahli di bidang tyre and wheel alignment (penyelerasan ban). Standar kerja dari para teknisi ahli akan mendapat sertifikasi dari TÜV Rheinland, lembaga sertifikasi berstandar internasional.

Country Director PT Michelin Indonesia Jean-Charles Simon menyatakan bahwa program sertifikasi di 1 Station ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan meningkatkan keamanan serta kenyamanan berkendara di Indonesia. Diharapkan, teknisi yang menguasai standar penyelarasan ban, risiko kecelakaan melalui optimalisasi fungsi ban akan berkurang.

”1 Station adalah mitra kerja yang memiliki visi dan misi yang sama mengenai pentingnya standar keamanan tertinggi di jalan raya. Dengan mencetak teknisi ahli berstandar internasional, pengguna mobil di Indonesia dapat berkendara aman dan nyaman,” kata Jean Charles di Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Ditambahkan, standarisasi teknisi tyre and wheel alignment ini merupakan yang pertama di dunia. Melalui sertifikasi dari TÜV Rheinland, kelak penggantian dan penyelerasan ban di jaringan 1 Station akan mengikuti standar internasional, melalui standarisasi penggunaan peralatan yang sama di seluruh gerai dan dikalibrasi secara berkala.

1 Station adalah outlet otomotif modern yang  memberikan pelayanan suku cadang dan perawatan kendaraan dalam satu lokasi dan hadir dengan konsep masa kini. Saat ini 1 Station memiliki lima cabang yang mencakup wilayah Jakarta, Bekasi dan Serpong.

Bersamaan dengan kerjasama ini, Michelin dan TÜV Rheinland  menyerahkan sertifikat teknisi ahli tyre and wheel alignment kepada lima orang teknisi 1 Station. Kelima teknisi tersebut telah berhasil melewati pelatihan dan ujian yang meliputi konstruksi dasar kerangka kendaraan, kemampuan menyeluruh dalam menangani ban, melakukan penyelarasan sesuai dengan kondisi kendaraan dan menangani kerusakan pada penyelarasan ban.

Related Posts:

Mercedes-Benz Indonesia Antusias Sambut Regulasi Impor Baru

Solo, KompasOtomotif - Upaya pemerintah menjaring investasi baru produsen otomotif dengan membuka keran impor lewat metodeincompletely knocked down (IKD) disambut antusias oleh Mercedes-Benz Indonesia (MBI). Ketentuan bersyarat yang berlaku buat model sedan dan sistem penggerak empar roda (4X4) dianggap menguntungkan, karena selaras dengan pasar terbesar MBI.
"IKD memang tidak mudah, agak sedikit rumit bila kita masuk lebih detail. Tapi, buat kami ini adalah poin bagus dan akan disesuaikan dengan regulasi baru. Kami akan menggunakannya, karena saya pikir tidak ada cara lain," kata Presiden Direktur dan CEO MBI Claus Weidner kepada KompasOtomotif di Solo, Sabtu (6/12/2014).
Pabrik perakitan completely knocked down (CKD) MBI di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, setidaknya sudah bisa merakit 14 model, yang terdiri dari C-Class, E-Class, S-Class, ML-Class, dan GL-Class. Semuanya merupakan model favorit konsumen sekaligus mewakili varian terlaris Mercedes-Benz di Indonesia.
Dari data Gaikindo, sepanjang Januari-Oktober 2014 MBI telah menjual 1.776 unit sedan. Bila diurai, C-Class terjual 973 unit, E-Class 631 unit, dan S-Class 172 unit. Sedangkan untuk model 4X4 MBI sudah menjual 410 unit. Total penjualan MBI selama 10 bulan 2014 mencapai 2.824 unit.
“Kami sudah melakukan perakitan lokal, tinggal mengganti sistem lama menjadi sistem baru. Hal ini sudah diperkirakan sebelumnya, dan kami sudah melakukan investasi untuk mempersiapkannya. Saya rasa kami siap,” tegas Weidner.
ModelKendati demikian, Weidner enggan membeberkan model mana yang paling mungkin untuk "di-IKD-kan". Dia berujar ingin memandang secara luas semua kemungkinan, namun pandangan utamanya harus mendukung perkembangan bisnis MBI.
"Kami melihatnya secara keseluruhan pada portfolio kami. Satu per satu dinilai menurut regulasi yang bisa saja berbeda per model atau spesifikasi. Jadi kami akan lihat model mana yang baik untuk kami dalam pandangan ekonomi. Saya belum tahu kapan regulasi baru ini bakal diterapkan. Pada dasarnya kami sudah mempersiapkan hal ini,” tuntas Weidner.

Related Posts:

Ini Bocoran Terbaru VW Golf Generasi Kedelapan

Wolfsburg, KompasOtomotif - Siklus hidup satu model baru Volkswagen berakhir setiap lima tahun sekali, artinya beberapa tahun depan sudah bisa dilihat Golf versi facelift. Setelah itu, generasi terbaru Golf generasi kedelapan menyusul dua tahun kemudian atau pada 2017.

Informasinya, generasi terbaru model terlaris VW ini dijanjikan akan lebih baik dari pendahulunya. Bukan hanya lebih efisien, bertenaga, lebih cepat, tetapi juga menawarkan paket inovatif berteknologi tinggi.

Bocoran pertama, VW dipastikan akan menggunakan teknologi transmisi baru, 10-percepatan menurut AutoExpress, Kamis (4/12/2014) Tapi, bekalan ini hanya akan digunakan pada varian atas yang lebih sporti, seperti GTI, GTD, dan tipe R.

Untuk model standar, VW mengandalkan transmisi sama dengan model sebelumnya (Golf Gen-7) dengan 7-percepatan. Bocoran lain juga menyatakan, VW akan menggunakan mesin 2.0 liter, TDI, turbo kembar, untuk varian diesel, menghasilkan tenaga 240 tk (236,6 tk). Berarti, varian mesin bensin GTI akan lebih bertenaga dari itu?

Bocoran terakhir, meskipun masih sumir, menyatakan VW akan mempertimbangkan adanya varian hibrida. Juga, generasi terbaru Golf listrik (e-Golf) juga akan diproduksi menggunakan platform sama dengan model konvensional, mampu memperpajang jarak tempuh sampai 25 persen.

Related Posts: